News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bahaya Paham Kapitalisme Dalam Dunia Pendidikan

Bahaya Paham Kapitalisme Dalam Dunia Pendidikan

 


Kapitalisme telah lama menjadi sistem yang memicu perdebatan dan kontroversi di berbagai aspek masyarakat, termasuk bidang pendidikan tentunya hal tersebut menjadi hal yang membahayakan bagi dunia pendidikan. 

Karena dalam paham kapitalisme tersebut menjadikan proses terselenggaranya pengejaran hanya di jadikan sebuah ladang dalam mencapai keuntungan dan persaingan yang melekat pada kapitalisme terkadang dapat berbenturan dengan prinsip dan tujuan pendidikan sehingga menimbulkan risiko dan tantangan tertentu. Salah satu bahaya utama kapitalisme dalam pendidikan adalah komodifikasi pengetahuan. 

Dalam sistem kapitalis, pendidikan sering kali diperlakukan sebagai produk yang dapat dibeli dan dijual, bukan sebagai hak fundamental dan sarana pengembangan pribadi dan masyarakat. Komodifikasi ini dapat menyebabkan kesenjangan dalam akses terhadap pendidikan berkualitas, karena mereka yang mampu membayar pendidikan mendapatkan kesempatan yang lebih baik, sementara yang lain tertinggal. Selain itu, sifat kapitalisme yang berorientasi pada keuntungan juga dapat memprioritaskan efisiensi dan produktivitas dibandingkan pengembangan siswa secara holistik. 

Dengan globalisasi, kapitalisme telah masuk ke dalam segala aspek kehidupan. Sebagai ideologi yang telah menghegemoni hampir di seluruh dunia, kapitalisme menjadi kerangka berpikir terhadap pengambilan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

Sekolah dan institusi mungkin memprioritaskan mata pelajaran dan program yang menguntungkan atau diminati, dibandingkan mata pelajaran dan program yang mendorong pemikiran kritis, kreativitas, dan tanggung jawab sosial. Hal ini dapat membatasi pengalaman dan peluang pendidikan yang tersedia bagi siswa, dan mempunyai konsekuensi jangka panjang terhadap pengembangan pribadi dan profesional mereka. 

Selain itu, sifat kompetitif kapitalisme dapat menciptakan budaya individualisme dan meritokrasi dalam pendidikan, dimana siswa terus-menerus diadu satu sama lain untuk meraih kesuksesan dan pengakuan. Hal ini dapat menyebabkan tingkat stres dan tekanan yang tinggi di kalangan siswa, dan berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental dan kelelahan. 

Hal di atas sangat bertentangan dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Dijelaskan pula dalam pasal 11 UU Sistem Pendidikan Nasional bahwa (1) pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagisetiap warga negara tanpa diskriminasi.

Untuk memitigasi dampak negatif kapitalisme dalam pendidikan, penting untuk memprioritaskan prinsip-prinsip pemerataan, keadilan sosial, dan pembangunan manusia. Dengan menerapkan kebijakan dan praktik yang mendorong kesetaraan akses terhadap pendidikan berkualitas, mendorong kurikulum yang lebih holistik dan inklusif, serta memprioritaskan kesejahteraan dan pertumbuhan siswa, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan berkelanjutan. 

Kesimpulannya, meskipun kapitalisme telah membawa keuntungan dan peluang tertentu dalam pendidikan, kapitalisme juga menimbulkan risiko dan tantangan yang perlu diatasi. Dengan menyadari bahaya-bahaya ini dan mengupayakan sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif, kami dapat memastikan bahwa semua siswa memiliki akses terhadap pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan untuk berkembang di dunia yang berubah dengan cepat. 


Informasi dilansir dari Referensi: - Carnoy, M. (1999). Globalisasi dan reformasi pendidikan: Apa yang perlu diketahui oleh para perencana. Paris: UNESCO. - Pembantaian, RA, & Leslie, LL (1997). Kapitalisme akademis: Politik, kebijakan, dan universitas kewirausahaan. Baltimore: Pers Universitas Johns Hopkins.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.