Benarkah jenderal Sudirman sudah mati ?
Benarkah jenderal Sudirman sudah mati ?
Oleh: Riski Ermanda, S. Pd
Sejarah mencatat jejak langkah para pejuang bangsa yang tidak takut melawan para penjajahan baik yang berasal dari pertugis dan Belanda dengan kurun waktu yang sangat lama.
Bahkan sampai pada masa penjajahan Jepang dengan berbagai penindasan dan kerja paksa yang dilakukan terhadap bangsa Indonesia demi memuaskan bangsamya sendiri.
Dan bergitu juga dengan pejuang bangsa yang bernama jenderal Sudirman beliau gagah berani melawan dan menentang para penjajah meskipun dia mengetahui bahwa mereka sedang terancam dan sanak keluarganya harus di korbankan.
Meski dengan menyingsingkan darah yang berdarah seraya melantunkan kalimat satu kata namun berjuta makna " Merdeka ".
Walaupun hampir berjuta kalinya beliau menemui berbagai suatu kegagalan dan permasalahan bahkan menemukan jalan yang bergitu buntu.
Namun karena kuatnya tekat beliau terus berjuang walaupun dalam perjuangannya tidak akan menghasilkan apa-apa melainkan kemerdekaan seluruh bangsa Indonesia.
Dan pada akhirnya para pejuang Indonesia termasuk Jenderal Sudirman mengalami kemenangan yang sangat memuaskan dan para penjajah beserta sekutunya menyerah tanpa syarat.
Sungguh Kemerdekaan itu butuh perjuangan yang sangat panjang...!
Dan pada akhirnya takbir dikumandangkan dimana mana bahkan dijalan-jalan perkotaan besar "Allahuakbar" pungkasnya.
Bergitu banyak linangan air mata Jendral Sudirman dikala itu sambil mengucapkan bahwa " Sesungguhnya kemerdekaan merupakan hak segala bangsa "
Dan bergitulah setelah itu, banyak bangsa-bangsa lain menangis haru serta takjub akan semangat para pejuang Indonesia walaupun di ending ceritanya mengalami suatu peristiwa yang memilukan tepat pada 30 September 1965 terjadi pemberontakan PKI banyak para pahlawan yang terbunuh termasuk Jenderal Sudirman.
Namun di dalam cerita itu masih percayakah kalian bahwa Jendral Sudirman sudah mati ?
Ketahuilah Jenderal Sudirman Masih hidup walau dengan raga yang baru !
Jenderal Sudirman masih hidup beliau menjelma menjadi pemuda, para pendidik, masyarakat bahkan orang tua.
Pemuda sebagai kelemahan Jenderal Sudirman muda akan termotivasi untuk berjuang untuk kepentingan bangsa dengan menyampingkan kepentingan pribadi.
Dia akan berjuang sampai titik penghabisan untuk kemerdekaan bangsa dengan artian mereka akan semangat belajar untuk kesejahteraan masyarakat sekitar dimasa depan.
Mereka akan menyandang predikat pahlawan bangsa yang akan mengukir sejarah melalui proses menulis dan membaca.
Selain itu Jenderal Sudirman hidup dan menjelmah menjadi sosok guru dimana beliau akan ikhlas mengabdi untuk kebahagiaan keluarga dan bangsanya.
Mereka akan tetap terus dikenang sepanjang masa dengan semboyan " Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" ketulusan, keikhlasan, cinta dan kasih sayangnya akan mampu melahirkan para pahlawan - pahlawan baru.
Yang akan mampu melawan penjajahan oligarki dan kuasa tirani bahkan akan berhasil menumpas para tikus berdasih.
Disaamping itu juga, Jenderal Sudirman akan terus bersemayam di dalam dada para masyarakat Madani yang berjuang mempertahankan toleransi tanpa harus gengsi.
Mereka akan membentuk lingkungan yang kondusif, kreatif dan produktif serta keingintahuan yang tinggi mereka akan terus memberikan semangat dan motivasinya untuk masa depan para pemuda dalam mengasah diri di dalam dunia pendidikan untuk mengisih posisi strategis dimasa depan depan sehingga dapat diharapkan menjadi Agen perubahan di tengah kehancuran moral.
Dan juga Jenderal Sudirman tetap hidup di dalam hati dan jiwa para orang tua yang berjuang mati-matian bahwa harus mengeluarkan darah untuk melahirkan generasi terbaik bangsa.
Mereka memiliki semangat yang membara walaupun terik matahari seakan-akan membakar badannya untuk dapat menyekolahkan anaknya dan mereka tidak gengsi untuk memberikan motivasi belajar yang tinggi walaupun anaknya tidak belajar di sekolah ternama.
Ingatlah jendral Sudirman masih hidup walau harus dengan bentuk yang lain...!!
