News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Tips menghilangkan rasa malas

Tips menghilangkan rasa malas




Di tengah-tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih telah banyak mempengaruhi kehidupan sosial. Dizaman yang serba digital ini banyak orang yang memilih untuk hidup hidone yang mana mereka tidak mampu untuk keluar dari zona nyaman mereka.

Collins Gem menyebut bahwa hedonisme merupakan sebuah doktrin yang menyampaikan bahwa kesenangan adalah hal yang paling penting di dalam hidup.

Dari sikap hidonisme tersebut, banyak sekali diantara mereka hidup dengan bermewah-mewah dan mengharapkan segala sesuatu yang lebih praktis dan mudah didapatkan.

Berawal dari kehidupan hidonisme tersebutlah pada akhirnya mereka sulit untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya.

Sehingga menjadikan mereka malas belajar, berkerja untuk berusaha mencapai kemajuan hal tersebut menjadi suatu alasan mengapa mereka sangat sulit untuk lebih mengembangkan potensi yang ada di dalam diri mereka.

Maka dengan hal itu, di dalam blog pribadi ini saya akan menjabarkan bagaimana caranya kita untuk keluar dari rasa malas dan zona nyaman yang akan merusak masa depan kita di kemudian hari.

Beberapa peneliti dari University of Oxford sendiri mengatakan rasa malas ternyata banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor biologis, tak hanya dari faktor psikologis saja. Untuk dapat mengetahui hal ini, peneliti kemudian melakukan berbagai pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) serta meneliti aktivitas otak yang mempengaruhi motivasi dan rasa malas pada diri seseorang.

Saat seseorang memutuskan untuk melakukan sesuatu, bagian korteks premotorik otak kemudian cenderung menyala sebelum titik lain pada otak yang mengendalikan gerakannya menjadi aktif. Sebaliknya, pada orang yang malas, korteks premotorik ini kemudian tidak menyala akibat koneksinya yang terputus. Para peneliti sendiri menduga bahwa koneksi otak yang menghubungkan “keputusan dalam melakukan sesuatu” menjadi tindakan nyata yang kurang efektif pada orang yang pemalas.

Tim peneliti dari neurologi Masud Husain dari University of Oxford Sebuah studi terpisah dalam jurnal Cerebral Cortex (2015) kemudian menemukan bahwa kadar dopamin pada otak seseorang akan berdampak kepada motivasinya dalam melakukan sesuatu.

Maka dari penjelasan dari penelitian tersebutlah, dapat kita ketahui bahwa rasa malas tersebut disebabkan oleh kurangnya motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu sehingga membuat seseorang enggan untuk melakukan apa yang seharusnya mereka kerjakan.

Dari itu kita ketahui bahwa dalam mengatasi rasa malas tersebut kita tidak bisa berdiam diri tanpa suatu satupun usaha yang kita lakukan namun kita harus menjemput bola.

Dalam artian kita harus pintar-pintar menganalisa segalah sesuatu yang membuat kita lebih termotivasi untuk mengembangkan diri. 

Motivasi tersebut dapat bersumber dari proses kita berinteraksi dengan orang lain dari interaksi tersebutlah kita akan menemukan dorongan - dorongan yang positif yang berasal dari keluarga, teman maupun mentor yang kita percayai.

Selain itu, kita harus mengenal bagaimana pentingnya visi yang menjadi tujuan hidup kita, apa yang akan kita dapatkan setelah visi yang kita buat tersebut dapat tercapai, serta dengan strategi yang bagaimana kita dapat mencapainya.

Dalam mengembangkan diri kita sangatlah penting untuk lebih mengenal lebih dalam apa yang menjadi visi atau tujuan hidup kita sebenarnya karena dari hal tersebutlah kita akan dapat meningkatkan energi positif sebagai alat untuk memerangi rasa malas yang menjadi salah satu penghalang proses yang kita jalani selama ini.

Selain itu juga, kita perlu mengenal bagaimana misi yang akan kita jalankan untuk mencapai visi yang telah kita rencanakan sejak awal. 

Dengan mengetahui misi tersebut kita dapat menemukan berbagai strategi dalam mencapai visi yang menjadi pedoman kita dengan hal tersebut akan menjadi alat ukur kita seberapa besar perjuangan yang telah kita lakukan dalam mencapai tujuan hidup kita serta dengan mengenali misi tersebut lah kita akan lebih termotivasi untuk berjuang dan berkerja keras sehingga mengikis demi sedikit rasa malas yang kita rasakan.

Sehingga dengan hal tersebutlah seseorang akan lebih terispirasi untuk hidup lebih produktif dan kreatif dalam mengembangkan dirinya sehingga mereka tidak akan lagi terjebak dalam rasa malas yang akan menghalangi tercapainya tujuan hidup yang sesungguhnya.

Dengan mengenali lebih mendalam tentang visi dan misi hidup seseorang akan dapat memberikan makna yang sangat bernilai saat mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Dari pernyataan diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa dalam mengatasi rasa malas kita perlu mengetahui betul bagaimana dampak kemalasan yang sangat merugikan kita yang nantinya akan menghambat kesuksesan kita di masa yang akan datang.

Serta kita dapat pahami bahwa zona nyaman yang kita rasakan saat ini atau  sering disebut dengan sikap hidonisme bukanlah jaminan tercapainya kesuksesan dimasa depan.

Salah satu cara mengatasi rasa malas tersebut dapat diatasi dengan mengenal sebuah visi dan misi hidup kita. Karena hal tersebut akan menjadi pedoman yang penting kemana arah hidup kita sesungguhnya dan apa yang akan menjadi sebuah strategi yang akan kita gunakan kedepannya.

Dengan bergitulah, kita akan mudah dalam meraih apa cita-cita yang kita harapkan selama ini serta bagaimana kita dapat mewujudkan keinginan dari butiran - butiran doa yang dipanjatkan kedua orang untuk kesuksesan kita dimasa depan kita.

Mengenali visi dan misi sangatlah efektif dalam mengatasi rasa malas yang kita rasakan sebagai upaya dalam memberikan motivasi yang sangat memberikan makna -makna positif dalam hidup kita sehingga kita lebih terispirasi untuk lebih produktif dan penuh kreativitas dalam melakukan segalah hal yang sangat penting dalam hidup kita.



Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.